Pesatnya perkembangan bisnis penerbangan di Indonesia menyebabkan
kekurangan pilot di Tanah Air. Indonesia setidaknya membutuhkan 1.800
orang pilot hingga 2015 mendatang. Sementara sekolah penerbangan di
Tanah Air hanya mampu meluluskan 300 pilot siap pakai per-tahunnya.
Padahal maskapai penerbangan nasional terus menambah kekuatan armadanya.
Demikian diungkapkan Kapten Boby Mamahit, Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan ketika berada di Banyuwangi,
Jawa Timur, Sabtu kemarin. Boby berada di Banyuwangi untuk mengunjungi
Lapangan Terbang Blimbingsari yang menjadi Base Pilot Training for
School pada Akademi Keselamatan dan Teknik Penerbangan (AKTP) Surabaya.
Dengan adanya pembukaan jurusan baru di AKTP, maka sekolah pilot negeri
dan swasta di Indonesia bertambah menjadi 14. Kepunyaan pemerintah
adalah sekolah penerbang Curug, Tangerang, Banten.
Idealnya, menurut Boby, bisnis kedirgantaraan di Indonesia membutuhkan
sekitar 1.800 pilot hingga 2015 mendatang. Oleh karena itu pemerintah
terus mendorong sekolah-sekolah penerbangan untuk ikut memikirkan
masalah tersebut. Paling tidak dapat menambah jumlah lulusan tenaga
pilot per-tahunnya, mengingat bisnis kedirgantaraan di Tanah Air terus
berkembang pesat.
Kondisi itulah yang membuat bisnis penerbangan Indonesia menjadi lahan bagi pilot asing.
Lebih jauh, Boby menambahkan, pihaknya dan beberapa operator penerbangan telah memesan sekitar 300 pesawat berbadan lebar.
No comments:
Post a Comment